Rabu, 23 Maret 2022

REVOLUSI AMERIKA

 



Revolusi Amerika Serikat terjadi pada tahun 1765 hingga 1783. Para pejuang Amerika di tiga belas koloninya dapat mengalahkan Inggris dalam Perang Revolusi Amerika (1775-1783) dengan adanya batuan yang diterima dari Prancis, kemudian mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris dan kemudian mendirikan Amerika Serikat. 

Penolakan oleh koloni Amerika mengenai adanya penarikan pajak namun tanpa adanya persetujuan atau perwakilan di dalam badan pemerintahan, mereka melakukan penolakan terhadap wewenang Inggris akan hal itu. Hal ini dimulai dengan diadakannya kongres Undang-Undang Stempel pada tahun 1765. Penolakan yang terjadi semakin parah ditandai dengan adanya Pembantaian Boston yang terjadi pada tahun 1770 dan juga pembakaran Gaspee di Pulau Rhode 2 tahun setelahnya, dan di tahun berikutnya terjadilah Boston Tea Party di bulan Desember. Tak lama setelah adanya kejadian-kejadian tersebut, Inggris menanggapi dengan melakukan penutupan terhadap Pelabuhan Boston, selain itu Inggris juga memberlakukan berbagai kebijakan maupun hukuman yang tegas yang mana juga menghapus hak pemerintahan mandiri Koloni Massachusetts Bay. Kemudian beberapa pejuang Amerika membentuk suatu pemerintahan sendiri saat Kongres Kontinental pada akhir tahun 1774, dengan tujuan untuk mengkoordinir perlawanan terhadap Inggris. Sementara itu koloni-koloni yang masih tetap setia kepada kerajaan dikenal dengan Loyalis atau Tories. 

Pada 19 April 1775, pertempuran meletus ketika utusan Raja George berusaha untuk memusnahkan pasukan militer kolonial di Lexington dan Concord. Berawal dari konflik tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah perang, ketika para pejuang Amerika dibantu oleh Prancis melawan Inggris dan juga Loyalis kerajaan dalam perang Revolusi Amerika yang terjadi pada tahun 1775-1783. Kongres Provinsi kemudian dibentuk oleh masing-masing koloni yang kemudian mengambil alih kekuasaan pemerintah kolonial sebelumnya, dan juga merekrut Angkatan Darat Kontinental dibawah pimpinan Jendral George Washington. Koloni Amerika mendeklarasikan diri sebagai negara bebas dan merdeka pada 2 Juli 1776, dan mengadopsi filosofi politik liberalisme dan republikanisme dengan tujuan untuk menolak monarki dan juga aristokrasi dengan penegasan bahwa manusia memiliki hak yang sama. 

Tentara kerajaan diusir dari Boston oleh Angkatan Darat Kontinental pada bulan Maret 1776, namun pada musim panas, Inggris merebut kota New York dan juga pelabuhannya yang telah dikuasai selama berlangsungnya perang. Angkatan Laut Kerajaan juga memblokade pelabuhan dan juga merebut beberapa kota lainnya untuk waktu sesaat, namun mereka gagal dalam penaklukan pasukan Washington. Pada pertempuran Saratoga pada Oktober 1777, pejuang Amerika berhasil menaklukan tentara Inggris, namun saat berupaya untuk menyerang kanada pada musim dingin 1775 hingga 1776 mengalami kekalahan. 

Prancis ikut turun dalam perang sebagai sekutu Amerika dengan membawa angkatan darat dan laut dalam jumlah yang besar. Ketika Charles Cornwallis berhasil menghalau pasukan Inggris di Charleston, South Carolina pada awal 1780, perang berpindah ke bagian selatan Amerika. Namun ia gagal dalam meminta sukarelawan kepada Loyalis untuk mengambil alih kendali daerah tersebut. Pada musim gugur tahun 1781, untuk kedua kalinya pasukan gabungan Amerika dan Prancis berhasil mengalahkan tentara Inggris di Yorktown, yang mana secara efektif mengakhiri perang. 

Akhir dari konflik dan juga legalnya pemisahan antara Amerika dan Inggris Raya secara resmi terjadi atas penandatanganan Perjanjian Paris pada 3 September 1783. Wilayah timur sungai Mississippi dan selatan danau-danau besar dikuasai oleh Amerika, sementara itu Inggris tetap menguasai Kanada, Spanyol dan juga Florida.

Adanya Konstitusi Amerika Serikat, Pembentukan pemerintahan nasional federal yang terdiri dari Eksekutif, Yudikatif, dan Kongres bikameral yang mewakili negara bagian dan perwakilan pendidik di dewan perwakilan rakyat adalah hal hal penting yang lahir dari adanya Revolusi Amerika. Selain itu, Revolusi juga menyebabkan lebih dari 60.000 Loyalis berpindah ke wilayah Inggris lainnya seperti Kanada. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar