Selasa, 17 Maret 2020

6 HARI TRAVELING MALAYSIA DAN SINGAPORE - PART 4/6



Berbelanja Oleh-oleh di Bugis, Singapore.




Untuk cerita sebelumnya bisa klik disini.


DAY FOUR – 7 JULI 2019



            Pagi ini kami melakukan check out lebih awal karena jadwal perjalanan kami hari ini tidak akan efektif jika harus mengambil barang-barang lagi ke hostel pada siang harinya. 


Kawasan Kampong Glam atau daerah Haji Lane ini memiliki berbagai spot foto yang menarik, dimulai dari bentuk rumah atau café yang aesthetic dan juga banyak sekali mural yang terlukis di hampir setiap dinding di area ini yang menjadikan tujuan favorit wisatawan untuk berburu foto bagus, yang tentunya juga tak akan kami lewatkan begitu saja. Berbagai sudut gang di kawasan itu pun kami datangi untuk melihat berbagai keindahan yang tersedia.


Karena teringat teman-teman yang berada dikampus, kami berencana membeli key chains di pusat perbelanjaan Bugis. Banyak sekali jenis buah tangan yang bisa dibeli disana, key chains dijual dengan harga SGD 10 mendapatkan 3 pack yang masing-masing berisi 8 buah. Selain itu juga hal yang kami incar sebagai kenang-kenangan adalah kaos. Banyak jenis kaos yang bercirikan Singapore, dari mulai harga sekitar $10 sampai $20, harga tentu membawa kualitas. Jadi gue memilih untuk membeli kaos yang medium yaitu seharga $15 kainnya bagus, lembut dan nggak tipis dan size bajunya juga beda dengan kebanyakan size yang tersedia di Indonesia, biasanya gue memakai ukuran M, tetapi kali ini ukuran S masih terasa cukup besar untuk gue pake. Dan selain itu juga banyak variasi coklat yang dijual disana, akhirnya gue memilih membeli permen coklat seberat 1 kg dengan harga SGD10.


Hari minggu ini kami sudah memiliki janji untuk bertemu seseorang, salah satu saudara yang cukup lama tinggal di Singapore, jadi kami menyempatkan waktu untuk berkunjung saat berada disana, anyway dia juga yang mensponsori perjalanan MRT kami selama 2 hari di Singapore dengan meminjamkan 2 kartu e-money (tentunya ada isinya haha) saat lebaran waktu lalu. Kami sepakat untuk bertemu didalam stasiun MRT Bugis, terlihat dari kejauhan wanita berkerudung dan seorang remaja bertubuh tinggi disampingnya, putra pertamanya yang sudah menginjak bangku kuliah. Kemudian memutuskan untuk pergi mencari makan karena kebetulan semua dari kami belum makan.


Awalnya kami mengusulkan untuk pergi ke chinatown karena hari kemarin belum sempat mengunjungi pusat pecinan Singapore tersebut, tetapi setelah didiskusikan pasti lebih susah untuk mencari makanan halal disana, jadi kami beranjak pergi ke daerah Paya Lebar, berjarak 4 stasiun dari Bugis. 


Hal mencengangkan yang kami lihat disana adalah puluhan bahkan bisa jadi ratusan orang Indonesia, khususnya TKW berkumpul disebuah taman didekat mall yang berada didekat sana, dibawah pohon sambil bercengkerama dengan teman-teman sejawatnya mulai dari yang masih muda hingga paruh baya. Bahkan ada yang membawa sound system kecil untuk berkaraoke ria dengan kelompoknya.


Disini kami memesan rujak india, isinya banyak berbagai makanan sejenis gorengan gitu sih dikasih saus khasnya yang ga ngerti itu bahannya apa. Trus juga ada sate lembu dan sate ayam yang disampingkan dengan ketupat. Dan minuman yang bernama air mata kucing, yaitu air rebusan dari buah kelengkeng dan juga ada buah kelengkengnya didalam gelasnya, manis dan segar sekali rasanya ditengah teriknya siang Singapore.


Kenyang perut karena telah terisi sampai kami berempat tindak sanggup untuk menghabiskan itu semua. Menuju ke apartemen di area Sengkang yang kurang lebih berjarak 10 km, dengan belasan dollar untuk taxi online.


 Beristirahat sejenak dan memejamkan mata karena hampir semua tujuan list kami sudah berhasil dikunjungi. Keberangkatan bus kami menuju Malacca jam 11 PM, kami menggunakan bus Starmart Express yang poolnya berada di Golden Mile Tower, Beach Rd, dekat dengan Nicoll Highway MRT Station.


Diseberang Golden Mile Tower terdapat sebuah food court yang menjual makanan khas yang jarang bahkan mungkin tidak pernah ditemui di Indonesia, yaitu Sup Tulang Merah yang bahan dasarnya dari tulang sapi yang dibumbu dengan warna yang merah pekat sekali, dimakan dengan roti.


 Dan juga Mutton Chop yaitu daging domba didampingi kentang, kacang polong, dan juga telur.



Setelah itu kami mengunjungi counter tiket agen bus yang telah kami pesan melalui easybook.com untuk menukarkan e-ticket kami, setelah tiket didapatkan kami menunggu kedatangan bus yang akan mengantarkan kami ke Malacca. 


Busnya bagus sekali, kursinya lebar dengan formasi kursi 2-2, acnya cukup dingin dan kondisi dalam busnya cukup wangi. Saat menaruh tas kedalam bagasi bus, gue mencari jaket putih yang seinget gue masih gue pake ketika hari pertama gue sampai di Singapore, sampe seluruh isi tas ransel gue keluar semua, gue tidak menemukan jaket gue. Padahal itu jaket putih kesayangan gue yang jarang gue pake karena takut kotor dan masih bagus. Setelah lama memikirkan dimana terakhir naruhnya, teringat bahwa jaket ditaruh di hostel dan karena bed covernya serba putih juga sepertinya tertutup dengan selimut amburadul yang belum sempat dibereskan. Dan akhirnya waktunya untuk mengikhaskan karena juga tidak mungkin untuk mengambilnya kembali ke hostel yang jaraknya cukup jauh dari lokasi saat itu.

Cerita berikutnya dapat kalian klik disini.


follow instagram @khafid_nrd untuk bertanya apapun mengenai perjalanan ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar