Kebahagiaan karena
dapat menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat untuk lulus sebagai sarjana dan
wisuda bukanlah hal yang bisa bertahan lama. Karena tidak lama dari itu kepusingan
dan kebingungan akan melanda segera ketika menyadari bahwa mencari pekerjaan
tidak semudah yang dibayangkan. Membutuhkan banyak energi, kesabaran dan bahkan
biaya. Terkhususnya untuk orang seperti aku yang tidak memiliki kemampuan
akademik yang menonjol seperti teman-temanku sewaktu kuliah di Universitas Indonesia.
Kali ini aku akan
menceritakan bagaimana perjuanganku hingga bisa lolos sebagai ODP Commercial
Banking di Bank Mandiri. Pertama kali aku mengetahui lowongan ini melalui
Kalibrr dan aku tidak pikir panjang langsung saja mengisi dan melengkapi data
yang diminta, proses apply ini aku lakukan di minggu pertama bulan November
2022.
Seminggu kemudian
pada tanggal 15 November aku mendapatkan sebuah email untuk mengikuti tes
online yaitu tes SHL yang mana sistem tes ini banyak digunakan perusahaan BUMN lainnya.
Keesokan harinya aku melakukan tes SHL yang terdiri dari berbagai bidang
seperti kuesioner kepribadian, kuesioner motivasi, penalaran verbal dan
penalaran numerik. Sebelum melakukan tes aku banyak belajar dari youtube untuk
contoh-contoh soalnya agar bisa menjawab, namun begitu ternyata soal yang
diujikan memang cukup challenging khususnya numerik.
Beruntungnya tak
lama kemudian, yaitu 5 hari setelah melakukan tes SHL, HR Bank Mandiri mengirim
email kepadaku untuk memintaku melengkapi form biodata. Dengan adanya email ini
aku sudah cukup antusias karena aku berpikir pasti akan lolos di tahap tes
online kemarin.
Dua hari kemudian
pada tanggal 23 November, pagi hari aku mendapatkan email untuk undangan
interview final. Pada saat itu aku sedang berada di Kota Payakumbuh, Sumbar dan
tempat aku interview berada di Bank Mandiri Area Jogjakarta pada keesokan harinya.
Cukup kaget aku dibuatnya, sehingga aku memberitahukan kondisiku bahwa aku sedang
berada di luar jawa dan bernegosiasi untuk mereschedule jadwal interview
tersebut menjadi tanggal 25 November.
Langsung aku pesan
tiket pesawat dari Padang ke Jogjakarta seharga 2 juta yang memerlukan transit
di Halim terlebih dahulu, sebelumnya aku sempat ragu karena takut tidak lolos
karena biaya yang dikeluarkan pasti tidak sedikit, namun ibuku meyakinkanku
untuk tetap ikut dan ikhlas tidak boleh perhitungan. Keesokan harinya aku
berangkat dan sampai di Jogja malam hari, dan karena YIA sangat jauh dari pusat
kota dan tidak ada kendaraan umum karena aku sampai sekitar pukul 9 malam,
terpaksa aku mengambil travel privat yang harganya cukup mahal yaitu 226.000.
Namun karena aku
tidak berangkat dari rumah, menjadikan persiapan yang kubawa menjadi terbatas,
aku tidak membawa celana bahan dan sepatu pantofel, sehingga aku meminjam
teman celana temanku yang masih berkuliah di UGM dan memakai sepatu biasa. Aku memesan hotel yang cukup dekat
dengan Tugu Jogja dan lokasi tersebut juga dekat dengan Bank Mandiri Area Jogja
sehingga bisa jalan kaki. Pagi hari ku sudah siap dan rapih, sembari menunggu
waktu aku mencoba untuk berlatih menjawab pertanyaan yang mungkin saja akan
dipertanyakan, seperti perkenalan diri, kelebihan dan kekurangan, beberapa hal
yang terkait dengan posisi yang aku lamar dll.
Setelah pria di
depanku tadi keluar dari ruangan dan aku bertanya apakah interviewnya menggunakan
bahasa inggris, dia menjawab iya untuk perkenalannya. Saat aku dipanggil masuk
ada 2 orang perempuan di meja tersebut, HR dan User. Pertama kali menyambutku
dengan ramah, dan mulai memintaku untuk memperkenalkan diri menggunakan bahasa
inggris, dengan semangat aku menjelaskan biodata singkatku, background keluarga, pendidikan, hingga kegiatan apa saja yang sudah aku lakukan selama perkuliahan
mulai dari organisasi, freelance mengajar private, kejuaraan, hingga
internship. Setiap kandidat pasti memiliki kelebihannya masing-masing, dan
karena aku pikir aku cukup mampu menggunakan bahasa inggris sehingga aku memaksimalkan
interview ini hingga 50% dari keseluruhan interview ini ku jawab dengan
menggunakan bahasa inggris agar mereka tertarik dan menaruh perhatian kepadaku.
Kebanyakan dari
interviewnya membahas mengenai pengalaman yang sudah kita lalui, aku juga
menjelaskan bagaimana perjuanganku hingga sampai di jogja, meminjam celana
teman karena keterbatasan baju yang aku bawa hingga mereka bertanya berapa harga
tiket yang sudah kuhabiskan untuk interview ini.
Saat mereka
bertanya apakah aku ada teman di Mandiri, aku menjawabnya ada. Aku menunjukkan
pada mereka bahwa aku sungguh-sungguh dalam mencari informasi mengenai Bank
Mandiri dan bagaimana gambaran pekerjaan di posisi yang aku apply. Aku juga
menjelaskan bahwa commercial banking melayani kredit untuk perusahaan yang Gross
Annual Salesnya di atas 250 miliar per tahun dan belum IPO, namun jika
perusahaan tersebut BUMN maka itu nanti masuk ke bagian corporate banking.
Aku juga
menjelaskan bahwa kelemahanku adalah public speaking, namun dibalik alasan menjelaskan
kelemahan itu aku ingin menunjukkan bahwa aku sudah menyadari semenjak SMA
mengenai kekuranganku tersebut, sehingga aku memberanikan diri untuk
mencalonkan jadi ketua OSIS SMA sehingga aku akan mempunyai banyak kesempatan untuk
melatih public speakingku pada saat itu.
Saat interviewer
menanyakan nanti bagaimana jika ditempatkan di tempat yang jauh, dengan
pemikiran yang matang aku menjawab itu bukanlah suatu hal yang besar untuk aku.
Aku menjelaskan jika aku suka hidup dengan orang yang bukan dari sukuku
sendiri. Aku lebih suka merantau karena itu akan berdampak sangat banyak pada
kepribadianku. Aku suka mempelajari kepribadian orang di daerah yang belum
pernah aku kunjungi sebelumnya. Aku menjelaskan jika orang yang belum pernah
keluar dari daerah dimana dia dibesarkan, kesempatan untuk memahami orang lain
dan kemampuan beradaptasi hingga komunikasinya pasti akan kurang jika
dibandingkan orang yang lebih sering merantau. Sehingga hal ini nanti akan
sangat membantu untuk kerja dalam tim.
Empat hari setelah
interview, tepatnya tanggal 29 November aku mendapatkan pesan WA jika aku lolos
ke tahap selanjutnya yaitu Medical Check Up, aku meminta apakah bisa dilakukan
di Kota Padang saja agar lebih dekat, dan syukurlah bisa. Aku melakukan tes Kesehatan
pada tanggal 1 Desember 2022.
Banyak hal yang
diperiksa mulai dari urine, darah, detak jantung, TB, BB, tekanan darah, mata,
radang tenggorokan dan berbagai pertanyaan mengenai kondisi tubuh hingga foto
rongent. Teman aku pernah berkata hasilnya akan keluar sekitar seminggu, aku
menunggu cukup lama dan penantianku menunggu hasil MCU ini sangat membuat aku
overthink hingga mempengaruhi moodku sehari hari. Takut akan kegagalan setelah
mengeluarkan biaya yang cukup banyak.
Namun ternyata 19
hari setelah itu, tepatnya tanggal 20 Desember 2022 aku mendapatkan email
offering letter serta informasi bahwa kelas training akan dimulai pada tanggal
9 Januari 2023 di Mandiri University Jakarta Pusat.
Sekian dulu
ceritaku mengikuti seleksi ODP Mandiri selama dua bulan. Semoga banyak dari
kalian yang bisa menyusul juga sesuai dengan posisi yang kalian inginkan. Jika ada
informasi yang ingin ditanyakan seputar seleksi ODP Mandiri feel free untuk
bertanya via DM Instagram @khafid_kei