A.
Definisi
Nilai Sosial
·
Soerjono
Soekanto
Nilai
adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang baik dan apa yang
buruk.
·
A.W. Green
Nilai
adalah kesadaran yang secara relative berlangsung disertai emosi terhadap
objek.
·
Woods
Mengemukakan
bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta
mengarahkan pada tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
·
M.Z. Lawang
Nilai
adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, dan dapat
memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
·
Hendropuspito
Menyatakan
nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna
fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.
·
Karel J.
Veeger
Menyatakan
sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian-pengertian (sesuatu dalam
kepala orang) tentang baik tidaknya perbuatan-perbuatan. Dengan kata lain,
nilai adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.
·
Kimball
Young
Unsur-unsur
yang abstrak dan sering tidak disadari benar dan pentingnya.
B.
Nilai
Menurut Kluckhonn
·
Nilai
Hakikat Hidup
Masyarakat
yang menganggap hidup itu buruk, hidup itu baik, tapi wajib berusaha agar
menjadi baik.
·
Nilai
Hakikat Karya Manusia
Berkarya
untuk nafkah hidup. Berkarya untuk kedudukan dan kehormatan. Berkarya untuk
menghasilkan karya.
·
Nilai
Hakikat Kedudukan Manusia dalam Ruang dan Waktu
Memandang
penting memperhatikan masa lampau. Orientasi masa sekarang. Orientasi masa
depan.
·
Nilai
Hakikat Kedudukan Manusia dengan Alam Sekitar
Manusia
tunduk kepada alam, manusia berhasrat menguasai alam, manusia selaras terhadap
alam.
·
Nilai
Hakikat Hubungan Manusia dan Sesamanya
Ketergantungan
dengan tokoh atasan (orientasi vertika), ketergantungan pada sesame dan berjiwa
gotong royong (orientasi horizontal). Menilai tinggi usaha diri sendiri
(individualism).
C.
Nilai
Berdasarkan Ciri-cirinya
·
Nilai
Dominan
Nilai
yang dianggap penting dibandingkan nilai lainnnya. Missal : tradisi muludan di
Cirebon, ibadah haji, mudik, gelar kebangsawanan. Ukuran penting tidaknya nilai
didasarkan pada :
1. Banyaknya
orang yang menganut nilai tersebut.
2. Berapa lama
nilai itu dianut atau digunakan.
3. Tinggi
rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai itu
4. Prestise
atau kebanggaan orang-orang yang menggunakan nilai di masyarakat,
·
Nilai
Mendarah Daging (Internalized Value)
Nilai
yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang
melakukannya tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan
secara tidak sadar. Contoh : guru yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan
merasa gagal pula.
D.
Nilai
Menurut Notonegoro
·
Nilai
Berdasarkan Kegunaannya
1. Nilai
material
Segala
benda material yang berguna bagi manusia.
2. Nilai Vital
Segala
sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat hidup dan mengadakan kegiatan
atau aktivitas.
3. Nilai
Spiritual
Segala
sesuatu yang bergunan bagi rohani manusia. Nilai ini dibedakan menajdi 4 macam,
yakni :
a. Nilai
Kebenaran (kenyataan) : yang bersumber dari unsur akal manusia (rasio/akal,
budi, cipta)
b. Nilai
Keindahan : yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan, estetika)
c. Nilai Moral
(kebaikan) : yang ebrsumber dari unsur kehendak atau kemauan (karsa, etika)
d. Nilai
religious : yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan
mutlak.
·
Berdasarkan
Cirinya
a. Nilai
Immaterial
Nilai
yang tidak berwujud, tidak bisa disentuh dan sulit berubah. Misalnya :
ideologi, gagasan, ide, dan peraturan-peraturan.
b. Nilai
Material
Nilai
jasmani atau nilai yang berwujud, mudah dilihat, diraba, dan memiliki
karakteristik, mudah berubah. Misal : gedung, karya seni dsb.
E.
Ciri-ciri
Nilai Sosial
·
Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat
·
Dapat ditularkan
·
Terbentuk melalui proses belajar atau sosialisasi
·
Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan
kepuasan sosial
·
Dapat mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap orang
dalam masyarakat
·
Dapat mempengaruhi pengembangan kepribadian seseorang,
baik positif maupun negative.
·
Cenderung berkaitan satu sama lain, dan membentuk
sistem sosial.
F.
Norma
Sosial Berdasarkan Tingkatannya
Norma :
pedoman perilaku yang berisi perintah, larangan, dan anjuran agar tercipta
ketertiban, keterangan, dan kedamaian dalam masyarakat.
·
Usage
(cara)
norma
yang menunjuk kepada suatu bentuk perubahan dengan sanksi yang sangat ringan. Contoh : cara
makan orang Asia Timur dengan sumpit dan cara makan orang Indonesia dengan
tangan.
·
Folkways
(kebiasaan)
Perbuatan
berulang-ulang secara sadar dan punya tujuan jelas. Contoh : memakai baju bagus
pada saat pesta, berjaan kaki disebelah kiri jalan.
·
Mores (tata
kelakuan)
Alat
agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan tata
kelakuan tersebut. Contoh : larangan kawin incest, larangan bugil didepan umum.
·
Custom
(adat istiadat)
Tata
kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.
Contoh : hukum waris sesuai hukum adat tertentu, hukum perkawinan.
G.
Norma
Berdasarkan dari Sumbernya
·
Norma Agama
Norma
yang berasal dari Tuhan YME. Contoh : larangan berzina, perintah untuk
beribadah.
·
Norma
Kesusilaan
Petunjuk
hidup yang berasal dari akhlak atau hati nurani tentang apa yang baik dan
buruk. Contoh : berpelukan dan berciuman dimuka umum.
·
Norma
Kesopanan
Petunjuk
hidupan yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam kehidupan
bermasyarakat. Contoh : jangan meludah disembarang tempat, berbicara dan
berpakaian dengan sopan.
·
Norma
Kebiasaan
Kumpulan
petunjuk tentang perilaku yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama, sehingga
menjadi kebiasaan masyarakat. Contoh : pembakaran mayat di Bali, mengucap salam
sebelum masuk ke rumah orang lain, membawa oleh-oleh saat pulang dari
bepergian.
·
Norma Hukum
Himpunan
petunjuk hidup dan aturan yang dibuat oleh pemerintah, sifatnya lebih tegas dan
mengikat. Contoh : wajib membayar pajak, membunuh akan dikenakan maksimal
hukuman mati.
·
Mode
Cara
dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang bersifat berubah-ubah serta
diikuti oleh banyak orang. Contoh : kelakuan wanita berbeda menurut mode
pakaiannya.